INDIKASI / KONTRA INDIKASI OBAT ANASTESI

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI ANASTESI LOKAL

Indikasi Anastesi Lokal

1.     Tindakan pembedahan yang menyebabkan rasa nyeri seperti pencabutan gigi,gingivektomi, bedah periodontal,pulpektomi, poulpotomi, alveloplasty, bonegrafting, implant gigi, gingivoplasti, perawatan fraktur rahang, pengembalian gigiavulse, removal tumor dan kista.
2.     Mengurangi rasa nyeri saat penetrasi jarum pada mukosa mulut ( untuk anestesitopical)
3.     Inisisi abses
4.     Pasien yang sangat sensitive mencetak rahang
5.      Mengurangi nyeri pasca operasi


Kontraindikasi Anastesi Lokal

1.   Adanya infeksi akut pada daerah operasi (karena dapat menyebabkan penyebaraninfeksi    melalui rusaknya daya pertahanan alami dan jarang dapat menimbulkanefek anastesi)
2.   Penderita penyakit gangguan darah yang langka seperti hemofilia, penyakitChrsitmas atau penyakit von Willebrand (karena akan timbul resik terjadinyaperdarahan di daerah injeksi atau suntikan)
3.   Terdapat inflamasi pada daerah tempat penyuntikan
4.    Keadaan lingkungan periodontal yang tidak memungkinkan pemberian anestesilokal yang sempurna
5.    Anak-anak di bawah umur yang tidak mengenal dan tidak mengerti akibat anestesi.
6.    Pada penderita yang lemah saraf dan penakut
7.    Pasien yang tidak dapat membuka mulut dengan lebar, misalnya pada keadaantrismus, fraktur tulang rahang, ankilosis temporomandibula, dll
8.    Pasien yang alergi terhadap bahan anestesi lokal
9.    Pasien dengan penyakit sistemik yang tidak terkontrol (misal diabetes tidakterkontrol)
10.  Pasien yang tidak kooperatif
11.   Kurangnya tenaga terampil yang mampu mengatasi atau mendukung tekniktertentu.
12.   Jika dibutuhkan anestesi segeraatau tidak cukup waktu untuk anestesi lokal untukbekerja secara sempurna.
13.   Kurangnya kerjasama atau tidak adanya persetujuan dari pihak penderita.
14.   Efek merugikandari berbagai anas anastesi local modern terhadap kehamilanbelum terbukti. Tetapi diperkirakan vasokonstriktor relypressin mempunyai efekoksitoksik ringan, sehingga dapat menganggu sirkulasi fetus dan mempercepatkelahiran. Umumnya anastesi pada ibu hamil cukup aman asalkan diberikandengan hati-hati. Namun sebaiknya dibatasai perawatan yang hanya diperlukansaja, operasi dan restorasi ditunda setelah persalinan.