MACAM-MACAM OBAT PRE DAN EKLAPMSIA

KATEGORI OBAT-OBATAN
ANTIKONVULSAN
Mencegah kambuhnya kejang dan mengakhiri aktivitas klinik dan elektrik kejang.
1.   Magnesium sulfat.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa
magnesium sulfat merupakan  drug of choice  untuk
mengobati kejang eklamptik (dibandingkan dengan  
diazepam dan fenitoin). Merupakan antikonvulsan
yang efektif dan membantu mencegah kejang kambuh
an dan mempertahankan aliran darah ke uterus dan
aliran darah ke fetus. Magnesium sulfat  berhasil mengontrol kejang eklamptik pada >95% kasus. Selain itu
zat ini memberikan keuntungan fisiologis untuk fetus
dengan meningkatkan aliran darah ke uterus.

2.   Fenitoin
Fenitoin telah berhasil digunakan untuk mengatasi
kejang eklamptik, namun diduga menyebabkan bradikardi dan hipotensi.
Fenitoin bekerja menstabilkan aktivitas neuron dengan
menurunkan flux ion di seberang membran depolarisasi.
Keuntungan fenitoin adalah dapat dilanjutkan secara
oral untuk beberapa hari sampai risiko kejang eklamtik berkurang. Fenitoin juga memiliki kadar terapetik
Terapi Pre eklampsi14 cdk 160/ vol. 35 no. 1 Jan - Feb 2008
yang mudah diukur dan penggunaannya dalam jangka pendek sampai sejauh ini tidak memberikan efek
samping yang buruk pada neonatus

3.   Diazepam
Telah lama digunakan untuk menanggulangi kegawatdaruratan pada kejang eklamptik. Mempunyai waktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang signifikan.
4.Hidralazin

Merupakan vasodilator arteriolar langsung yang menyebabkan takikardi dan peningkatan cardiac output.
Hidralazin membantu meningkatkan aliran darah ke
uterus dan mencegah hipotensi. Hidralazin dimetabolisir di hati. Dapat mengontrol hipertensi pada 95%
pasien dengan eklampsia.
5.  Labetalol

Merupakan beta-bloker non selektif. Tersedia dalam
preparat IV dan per oral. Digunakan sebagai pengobatan alternatif dari hidralazin pada penderita      
eklampsia. Aliran darah ke uteroplasenta tidak dipengaruhi oleh pemberian labetalol IV.
6.Nifedi pin:

Merupakan Calcium Channel Blocker yang mempunyai
efek vasodilatasi kuat arteriolar. Hanya tersedia dalam
bentuk preparat oral.
7.Klonidin

Merupakan agonis selektif reseptor   2 (  2-agonis).
Obat ini merangsang adrenoreseptor   2 di SSP dan
perifer, tetapi efek antihipertensinya terutama akibat
perangsangan reseptor    2 di SSP.